Perkenalkan aku Nita, aku baru belajar nulis nih. Nah sekarang ku post fanfiction EXO ku. Mohon untuk tidak di copas ya, karena ini karya asli dari aku sendiri. Silakan dibaca dan bisa dikasi comment setelah membaca. Happy Reading..
Title : You’re the one
Author : Yunita Gustari
Genre : Drama, family
Main Cast : Kim Jong In (Kai
EXO), Kim Hyeon Hee, and Baekhyun EXO
== 1 ==
“Apa? EXO akan mengadakan meet and greet?” kata
gadis yang baru saja sampai di sebuah kedai kecil yang menjual makanan khas
korea. Gadis ini sedang serius melihat berita yang didapatkan dari salah satu
media sosial di handphone-nya. Belum
sempat mengganti baju dan meletakkan tas yang dibawanya, gadis ini sudah duduk
di kursi kayu tua berada di pojok kedai yang merupakan tempat favorit baginya
karena di kursi ini adalah tempat yang paling nyaman di kedai milik orang
tuanya sekaligus juga rumahnya. Kedai ini tidak begitu besar, dindingnya
dibangun dari batu bata yang dibiarkan tidak disemen dan lantainya terbuat dari
kayu, terdapat tanaman-tanaman hijau yang diletakkan di beberapa bagian
sehingga menimbulkan kesan indah dan asri.
“Oh, kamu sudah datang
Hyeon Hee” kata ibunya yang sedang sibuk menyiapkan makanan untuk pengunjung di
kedainya. Hyeon Hee pun tak mendengarkan apa yang dikatakan oleh ibunya dan
tetap asyik dengan handphone yang
dibawanya. Ibunya tak lagi heran melihat anaknya seperti ini karena mungkin
sudah ribuan kali ia melakukannya, alasan yang paling memungkinkan adalah
karena EXO yang merupakan salah satu boyband terkenal di Korea Selatan. Tetapi
ibunya mengerti dan memaklumi karena setiap ada konser atau apapun acara yang
EXO selenggarakan, anaknya tidak dapat menonton secara langsung dan hanya
menjadi sebuah harapan yang entah kapan dapat terwujud. Bukan karena ibunya
melarang untuk menonton EXO tetapi karena orang tuanya tidak memiliki cukup
uang untuk membelikan anak kesayangannya ini tiket yang bisa dikatakan mahal
bagi mereka. Uang yang didapatkan dari hasil menjual makanan di kedainya hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka dan membayar kuliah Hyeon Hee.
“Ah, acaranya besok di
Paradise Hotel!” wajah gadis itu tiba-tiba berubah menjadi sedih dan sedikit
kecewa. Paradise Hotel adalah salah satu hotel bintang lima di Korea Selatan,
jadi harga tiket yang dijual juga pasti menyesuaikan dengan tempat
diselenggarakannya acara ini. “Hyeon Hee, apa yang kamu lakukan? Cepat mandi,
makan dan segera bantu Ayah dan Ibu.” Kata seorang laki-laki yang sedang
membawa ikan yang baru saja dibersihkannya. “Hmm, iya Ayah.” Dengan langkah
malas dan perasaan yang sedih Hyeon Hee pun menaiki tangga ke lantai dua. Rumah
Hyeon Hee berada di lantai dua. Sama seperti kedainya, rumah ini pun tak begitu
besar, hanya terdiri dari dua kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi, dan
dapur. Walaupun tak begitu besar, tetapi rumah ini rapi dan terawat. Hyeon Hee
pun mengambil handuk dan mulai mandi. Setelah mandi dan makan, Hyeon Hee
seperti biasa membantu Ayah dan Ibunya di kedai.
Keesokan harinya, Hyeon
Hee bertemu dengan sahabatnya, Gin Na, yang sama-sama merupakan fans berat EXO.
Kalau Hyeon Hee menyukai Kai, Gin Na menyukai Sehun. Mereka berdua tidak bisa
menonton EXO secara langsung karena Gin Na juga dilahirkan dari keluarga yang
tidak kaya. “Ya, Hyeon Hee. Gimana kalau nanti kita ke Paradise Hotel?” kata
Gin Na sambil meminum lemon tea-nya.
“Serius? Ayo kita ke sana!” dengan semangat dan mata yang berbinar-binar Hyeon
Hee menjawab pertanyaan sahabatnya itu. “Kalau begitu nanti kita ketemu di
stasiun Gangnam jam 5 sore ya.” Kata Gin Na. “Oke, jangan terlambat ya.” Hyeon
Hee mengingatkan sahabatnya itu karena Gin Na memang tipe orang yang suka
terlambat.
Hyeon Hee sangat
bersemangat. Sampai di rumah ia mengatakan pada ibunya bahwa nanti ia akan ke
Paradise Hotel untuk melihat idolanya itu. “Bukannya kamu tidak memiliki
tiket?” tanya ibu bingung. “Iya bu, tapi aku masih bisa melihat mereka saat
datang ke hotel, walaupun dari kejauhan.” Hyeon Hee menjawab dengan sedikit
kecewa. Ibu Hyeon Hee mengerti perasaan anaknya, “Iya, nanti kamu boleh ke
Paradise Hotel, tapi jangan pulang larut malam. Mengerti?” Tanyanya. “Makasi
ibu.” Jawab Hyeon Hee sambil memeluk ibunya.
Hyeon Hee mempersiapkan
berbagai hal yang akan digunakannya termasuk hadiah yang sudah lama ia
persiapkan untuk salah satu member EXO itu. Hadiahnya adalah sebuah earphone imut bergambar wajah idolanya.
Setelah mempersiapkan semuanya, Hyeon Hee mandi dan berangkat ke tempat yang
sudah dijanjikan sebelumnya.
“Ibu, ayah, aku
berangkat.” Hyeon Hee keluar dengan sedikit berlari.
“Hati-hati nak jangan
pulang malam.” Kata ibunya yang sedang menyiapkan makanan untuk pengunjung
kedainya.
“Hyeon Hee pergi ke mana?”
tanya Ayah Hyeon Hee kepada istrinya.
“Dia pergi ke konser EXO
sayang.”
“Hmm, anakmu sudah
terhipnotis dengan boyband itu.” Kata
Ayah Hyeon Hee sambil menggelengkan kepalanya.
“Biarkan saja anakmu
seperti itu. Dia kan masih ingin menikmati masa-masa remajanya.” Kata Ibu Hyeon
Hee dengan bijak.
Hyeon Hee sampai di tempat
yang dijanjikan, tetapi belum ada tanda-tanda Gin Na di sana.
“Gin Na dimana?” Hyeon Hee melihat ke sekitarnya.
Ia mengambil handphone-nya yang
berada di tas dan menelpon Gin Na.
Tut....tut....tut....
“Gin Na angkat telponnya.”
Hyeon Hee mengetuk-ngetukkan kakinya tanda tak sabar.
“Halo.” Seseorang menjawab
di sana.
“Gin Na kamu di mana? Aku
sudah di stasiun Gangnam.” Serobot Hyeon Hee.
“Hyeon Hee, ini Ibu Gin
Na.” Jelas dari ibu Gin Na. Hyeon Hee terkejut dan tidak melanjutkannya.
“HP Gin Na tertinggal di
rumah. Tadi dia berangkat buru-buru sekali.”
‘Gin Na meninggalkan handphone-nya di rumah?’ tanya Hyeon Hee
dalam hati.
“Oh begitu Bibi. Apa dia
sudah lama berangkat?”
“Baru 15 menit yang lalu
dia berangkat. Mungkin sekarang masih dalam perjalanan.” Ibu Gin Na
menjelaskan.
“Baiklah, terimakasih Bi.”
Hyeon Hee menutup telponnya.
‘Sudah jam 5 lewat 10 menit, tapi Gin Na belum datang
juga. Selalu saja seperti ini.’ Eluh Hyeon Hee dalam hati.
Hyeon Hee menunggu di tempat biasanya ia menunggu
Gin Na. 15 menit kemudian, Gin Na datang dengan terengah-engah karena berlari.
Hoosh...hoosh...hoosh.... Gin Na menarik napas.
“Akhirnya kamu datang Gin Na. Kita sudah
terlambat, ayo kita pergi!”
Belum sempat Gin Na mengontrol napasnya, Hyeon Hee
sudah menarik tangan sahabatnya itu dan berlari. Kedua gadis ini berlari
berhamburan. Gin Na sudah tidak kuat dan kehabisan napas. Gin Na pun melepaskan
genggaman tangan Hyeon Hee.
Hoosh...hoosh...hoosh.... napas Gin Na
terengah-engah.
“Ya, Hyeon Hee. Sebentar. ...hoosh...hoosh....”
Gin Na mengatur napasnya.
Hyeon Hee sudah tidak sabar dan dia takut kalau
mereka akan terlambat. “Ayo cepat Gin Na kita sudah terlambat.” Hyeon Hee
menarik tangan temannya lagi.
Tidak lama kemudian, sebuah bangunan super mewah
berdiri tegak di depan mereka. Tidak salah apabila Paradise Hotel dikatakan
salah satu hotel termahal di Korea Selatan. Bangunan megah yang terdiri dari
100 lantai dan juga luas, terdapat di tengah-tengah kota Seoul. Interiornya
bergaya Itali dan dikelilingi dengan taman luas yang tertata rapi. Sekumpulan
remaja sudah membanjiri hotel ini. EXO ternyata belum sampai di Paradise Hotel.
Tetapi tidak lama kemudian, sebuah bus membawa 11 laki-laki yang tidak sudah
tidak asing lagi.
“EXO, EXO, EXO, EXO” teriakan dari para fans
setianya.
“Aaaaaaaa, Oppa Sehun, Oppa Kai, Oppa D.O.”
teriakan para fans ini sungguh luar biasa. Mereka mulai mengeluarkan handphone dan kamera mereka untuk
mengabadikan idolanya.
Satu per satu member EXO keluar dari kendaraan
mereka dan langsung memasuki hotel. Hyeon Hee dan Gin Na tidak bisa melihat,
mereka berada jauh di belakang. Tiba-tiba banjiran masa ini tidak terkendali
sehingga Hyeon Hee dan Gin Na terpisah.
“Gin Na!” teriak Hyeon Hee memanggil sahabatnya.
Tetapi suara fans EXO yang bersahut-sahutan dan sangat ribut membuat suara
Hyeon Hee tidak terdengar.
Hyeon Hee keluar dari kerumunan orang untuk
mencari Gin Na, “Gin Na! Kamu di mana?” teriaknya, tetapi sahabatnya itu tetap
tidak terlihat. Hyeon Hee terus berjalan sampai ia melihat sebuah lorong yang
dimasuki oleh salah seorang staf SM entertainment. Tidak ada terlihat penjaga
di sekitar lorong tersebut. Karena rasa penasaran Hyeon Hee yang sangat tinggi,
ia mulai memasuki lorong itu. Ternyata lorong ini hanya diperbolehkan untuk
staf saja. Tidak ada seorangpun dari fans EXO yang mengetahui lorong ini karena
tempatnya yang cukup tersembunyi. Hyeon Hee berjalan memasuki lorong dan ia
menemukan sebuah pintu. Ia mencoba untuk membuka pintu tersebut. Dan ‘Assha,
pintu terbuka.’ Hyeon Hee melihat keadaan sekitar dan masuk ke dalam hotel.
“Hei, kamu yang berbaju merah muda, tidak boleh
masuk ke sana.” Teriak seseorang yang berada di luar lorong. Petugas itu
berlari mengejar Hyeon Hee.
“Aduh aku harus bagaimana?” Hyeon Hee kebingungan
dan berlari ke dalam hotel. Ia tidak pernah ke hotel ini sebelumnya, tetapi ia
tetap berlari untuk menghindari kejaran petugas itu. Hyeon Hee berlari melewati
orang-orang yang melihatnya dengan heran. Dan akhirnya ia melihat ada lorong
yang sepertinya bisa untuk tempat persembunyiannya. Lorong yang cukup sepi
untuk bersembunyi. Ia berlari sekuat tenaganya. Ia melewati beberapa belokan
dan sebuah ruangan yang terbuka. ‘Sepertinya itu untuk pesta pernikahan’ sempat
terpikir oleh Hyeon Hee.
Terlihat di ujung lorong tersebut ada dua penjaga
yang sedang berpatroli ‘Ah, tidak. Ada petugas lain di depan. Bagaimana ini aku
harus ke mana?’
Tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang
membekap Hyeon Hee dan membawanya ke tempat sempit untuk menyimpan alat-alat
kebersihan hotel. Napas Hyeon Hee tidak beraturan, selain karena ia baru saja
berlari tetapi karena rasa takut karena seseorang yang tiba-tiba ‘menculiknya’.
Ia tidak bisa melihat siapa yang sedang membekapnya ini karena dia berada di
belakang Hyeon Hee. Hyeon Hee merasa terancam dan baru saja akan teriak tetapi
orang itu membisikkan di telinganya.
“Ssstt tenang, penjaga itu masih di luar.” Entah
kenapa Hyeon Hee mengikuti perkataan seseorang yang tidak dikenalnya itu.
Penjaga itu merasa tidak menemukan Hyeon Hee, ia
pun mulai pergi meninggalkan tempat itu dan mencari di tempat lain. Setelah
merasa bahwa situasi aman, Hyeon Hee pun berbalik ke arah orang yang
‘menculiknya’ sekaligus membantunya itu. Dan Hyeon Hee pun terkejut dibuatnya.
Seseorang yang tidak asing sedang berada di depannya sambil tersenyum. Hyeon
Hee berusaha menyadarkan dirinya.
‘Ini mimpi?’ begitu yang
ada di benaknya. Sekali lagi ia menatap orang yang ada di depannya dan mencoba
mengumpulkan tenaga untuk mengeluarkan suaranya.
“Baek....Hyun...Oppa.”
hanya kata itu yang keluar dari mulutnya.
Baekhyun hanya tersenyum
manis melihat gadis yang sedang berdiri mematung di depannya. Tidak banyak basa
basi, Baekhyun beranjak dari tempatnya dan akan membuka pintu, tetapi ia
kembali menatap gadis itu dan berkata “Apa yang kamu lakukan? Ayo cepat,
acaranya sebentar lagi akan dimulai.” Hyeon Hee masih mematung melihat Baekhyun
dan ia tidak menjawab.
“Bukannya kamu ke sini
karena ingin melihat kami? Kalau begitu ayo!” Baekhyun berkata masih dengan
senyuman malaikatnya sambil melihat ke arah baju merah muda yang dikenakan
Hyeon Hee berisikan tulisan LOVE EXO I AM EXO-L. Hyeon Hee pun tersadar dengan
perkataan Baekhyun. Ia baru ingat bahwa ia ke sini karena satu tujuan, melihat
idolanya yaitu Kai EXO. Tapi ia tersadar bahwa ia tidak memiliki tiket untuk
masuk ke tempat itu. Raut muka Hyeon Hee berubah dan Baekhyun bisa menangkap
perubahan wajah itu.
“Ada yang salah?” Baekhyun
bertanya.
“Aku tidak memiliki tiket
untuk masuk ke tempat itu.” Hyun Hee menjawab dengan sedikit ragu.
Baekhyun mengerutkan
kening “Kenapa?”
“Maaf, aku tidak bisa
membeli tiket. Tiket itu terlalu mahal untukku.” Hyeon Hee menjawab dengan
penuh kepolosan yang ia miliki.
“Hmm, jadi begitu.”
Hyeon Hee teringat dengan
hadiah yang ingin ia berikan kepada Kai dan menyerahkannya pada Baekhyun.
Oke, ini chapter 1 nya sudah selesai bisa ditunggu chapter keduanya ya.. :)
No comments:
Post a Comment